Mengetahui hukum bacaan ikhfa syafawi merupakan hukum tajwid yang saat ini penting sekali dipahami dalam membaca Al-Qur’an, simak selengkapnya!
Hukum bacaan ikhfa syafawi merupakan hukum tajwid yang saat ini penting sekali dipahami dalam membaca Al-Qur’an. Hukum tersebut terjadi pada saat huruf mim mati berjumpa dengan huruf Ba.
Bacaan ini memang mempunyai aturan tertentu yang harus bisa dipahami. Hal tersebut agar dapat dibaca dengan benar.
Penjelasan terkait Hukum Bacaan Ikhfa Syafawi
Pada dasarnya, ikhfa ini artinya “menyembunyikan”. Sementara itu, syafawi berasal dari kata “shafa” yang artinya “bibir.” Jadi, ikhfa syafawi merupakam proses untuk menyembunyikan suara mim dengan cara yang spesifik.
Terutama, ketika berjumpa dengan huruf ba’. Berikut ini penjelasan terkait panduan lengkap cara membaca ikhfa syafawi dengan benar, antara lain:
- Mampu Memahami Proses Penyamaran
Seperti penjelasan sebelumnya, menggunakan Ikhfa syafawi berarti harus bisa menyamarkan suara mim yang mati. Penyamaran tersebut tentunya harus dilakukan dengan tidak mengucapkan mim secara jelas.
Namun, juga nantinya tidak menghilangkannya sama sekali. Suara mim ini sendiri harus sedikit disamarkan.
Lanjut, harus bisa diiringi dengan dengungan atau ghunnah yang lembut. Ghunnah sendiri tergolong sebagai getaran suara yang asalnya dari rongga hidung. Di mana nantinya akan memberikan efek suara berdengung.
Untuk bisa melakukan ikhfa syafawi, bacaan mim mati ini seharusnya tidak ditekan sepenuhnya, namun suara yang keluar saat itu masih terdengar samar. Mulut juga sebenarnya harus tetap tertutup ketika memulai penyamaran. Namun, pada saat mulai membaca huruf ba’, tentunya mulut tersebut mulai sedikit terbuka.
- Memperhatikan Ghunnah
Elemen penting dalam membaca Hukum bacaan ikhfa syafawi yaitu ghunnah. Ghunnah ini termasuk ke dalam suara dengungan yang keluar dari hidung.
Pada saat, membaca ikhfa syafawi, ghunnah satu ini memang harus bisa dilakukan selama dua harakat atau hanya sekitar dua ketukan. Jangan terlalu cepat.
Namun, sebenarnya juga tidak boleh terlalu lambat. Fungsi dari Dengungan ini juga menjadi tanda penyamaran mim mati. Jadi nantinya bacaan terdengar lembut serta tidak kaku.
Contoh cara mengeluarkan ghunnah ini sebenarnya dilatih dengan cara menahan suara mim di hidung sebelum akhirnya mengucapkan huruf ba’. Harap untuk selalu memastikan getaran suara agar terasa di hidung selama dua harakat. Lalu, akan segera dilanjutkan dengan pembacaan huruf ba’ tanpa harus berhenti.
- Kesalahan Umum dalam Membaca Ikhfa Syafawi
Terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan pada saat membaca ikhfa syafawi antara lain:
- Ikhfa artinya menyamarkan, jadi apabila suara mim terdengar terlalu jelas tanpa ghunnah, maka hal itu sangat salah.
- Tanpa dengung atau ghunnah, bacaan ikhfa syafawi ini sebenarnya tidak akan terdengar sempurna. Banyak sekali pembaca yang melupakan betapa pentingnya ghunnah tersebut.
- Ghunnah satu ini sebenarnya harus berdurasi dua harakat. Bahkan, terlalu lama atau cepat karena akan mempengaruhi kesempurnaan bacaan.
- Tips Latihan Membaca Ikhfa Syafawi
Dalam memperbaiki Hukum bacaan ikhfa syafawi, berikut ini sudah ada beberapa tips yang dapat membantu kita, antara lain:
- Harap membaca ayat-ayat yang sudah memiliki kandungan ikhfa syafawi secara perlahan. Lalu bisa ulangi beberapa kali. Namun, tetap fokus terhadap penyamaran mim serta ghunnah.
- Cara efektif untuk bisa mengetahui kesalahan dalam bacaan yaitu hanya dengan merekam suara pada saat membaca Al-Qur’an. Dari rekaman tersebut, Anda nantinya bisa langsung menilai apakah bacaan sudah benar atau tidak.
Kunjungi website pemudahijrah.com jika kamu ingin mendapatkan informasi terkait tentang agama Islam.
Kesimpulan
Membaca Hukum bacaan ikhfa syafawi dengan benar perlu sekali pemahaman tentang proses penyamaran suara mim mati, ghunnah, beserta durasi bacaan yang tepat. Latihan konsisten tentunya akan bisa membantu memperbaiki bacaan serta menjaga kesempurnaan dari tajwid.